Sabtu, 25 Juli 2015

Pertarungan Melawan Kanker-Motivasi

Untuk para readers,
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian yang sedang menghadapi masalah apapun, dan semoga berhasil mengatasi semuanya hanya dalam sekedip mata dengan mengembangkan sikap optimis.

PERTARUNGAN
IBU-IBU DAN BAPAK-BAPAK YANG TERHORMAT! ANAK-ANAK YANG TERCINTA!
Selamat datang di pertarungan seumur hidup. Hari ini, kami menyajikan juara kelas berat veteran, Kanker Usus Besar, menghadapi lawan kelas ringan yang-baru-muncul, seorang pesaing tangguh berkat kemampuannya sendiri, Ali Zidel Meyers.
Pertarungan malam ini dihadirkan ke hadapan Anda oleh obat anti-mual Zofran dan zat kemoterapi Oxaliplatin, Leucovorin, dan Fluorouracil.
DI SUDUT INI, dengan bobot mengagumkan 3.200 kg dan masih terus bertambah: petinju rakssa yang melumpuhkan otak, membekukan tenggorokan, dan tak ada tandingannya, Kanker Usus Besar. K.U.B. memiliki rekor yang mematikan, setara dengan penyakit seperti AIDS dan penyakit jantung sebagai salah satu musuh paling menakutkan di planet ini. Pembunuh yang sangat dibenci dan menyerang diam-diam ini telah mendapatkan reputasi yang menyeramkan di antara para petarung dari semua bentuk dan ukuran di seluruh dunia.
Ini adalah pertempuran kanker yang ke-575 juta kalinya.
DI SUDUT LAWAN, dengan bobot mungil 55 kilogram, mari kita sambut penantang yang datang untuk pertama kalinya, Ali Meyers, yang berusia 34 tahun, seorang wanita berambut merah penuh semangat dari Columbus, Ohio, dan ibu dua anak kecil. Dia petarung kelas ringan, tetapi memiliki pukulan kuat. Daya tahannya bagaikan seorang pelari maraton, kelincahan dan kecerdikannya yang secepat kilat telah mempersiapkan dirinya untuk pertarungan mahapenting ini.
Antisipasinya tampak jelas, saat kedua petarung melangkah ke tengah ring, saling mengintimidasi lawan dengan tatapan mematikan.
DAN BEL TELAH DIBUNYIKAN!
Kanker melontarkan serangkaian pukulan jab  kecil ke arah perut, sementara Meyers bergerak untuk menahannya. Keduanya menampilkan gerakan kaki yang lincah, menari-nari di atas ring. Udara terasa berat, dan wajah Meyers menampilkan kekhawatiran saat Kanker tampaknya bersiap-siap untuk meraih kemenangan K.O. dengan satu pukulan telak.
K.U.B. mendaratkan pukulan besar pertamanya! Pukulan itu pukulan dahsyat kearah perut Meyers. Tampaknya Kanker telah menghilangkan sebagian usus besar Meyer di bagian atas dekat hati sepanjang 33 cm! Wasit melangkah ke tengah untuk menarik mundur Kanker saat tim pembersih ring menyapu genangan darah yang tergenang di atas ring. Tim ahli bedah Meyers yang gagah berani menolongnya untuk bangkit dan menjahit perutnya dengan cepat. Wasit memeriksa tim Meyers untuk melihat apakah pertarungan dapat dilanjutkan. Meyers untuk sejenak merasa panik saat kenyataan itu mulai meresap ke dalam pikirannya: dia mungkin akan meninggal lebih cepat daripada yang direncanakannya; berbagai impian yang dahulu pernah direncanakannya mungkin akan berantakan di depan matanya.
TETAPI, TUNGGU DULU, IBU DAN BAPAK SEKALIAN!
Dia adalah wanita tangguh! Meskipun keadaannya sudah parah, Meyers kembali bangkit berdiri dan dengan beberapa tambal sulam yang kreatif di sekitar perut, dia mengambil posisinya kembali dengan mata membara. Dia siap melanjutkan pertarungan.
Meyers melemparkan pukulan ke celana Kanker, diikuti dengan tumbukan yang mengejutkan ke tulang dadanya. Kanker menerjang ke depan. Meyers membungkuk rendah, menghindari pukulan hook kiri, dan saat menggeser kakinya,dia tampaknya mulai mengumpulkan kekuatannya kembali. Untuk sejenak Kanker tampak kebingungan. Meyers menyeruduk bagai banteng. Dia berusaha memenangi pertarungan ini!
ASTAGA! K.U.B. menerima jab tajam di bawah wajahnya. Meyers mengguncang Kanker dengan hantaman keras ke kepala. Meyers mulai mendapatkan momentum. Pertarungan memanas. Tetapi, Kanker mampu pulih dari pukulan Meyers dan tampaknya mulai mengendalikan diri. K.U.B. menantang Meyers untuk memukulnya kembali! Para penonton melompat berdiri. Pertarungan berjalan liar!
Meyers dan Kanker terlibat dalam pertarungan dahsyat tanpa kenal lelah. Berapa lama lagi hal ini bisa berlanjut? Para penonton bersorak-sorai dan menari-nari. Saat ronde demi ronde berlalu, kedua petarung mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan; pukulan mereka yang dahulu dihunjamkan dengan kuatnya kini semakin lemah dari ronde ke ronde.
TAPI, TUNGGU DULU, IBU DAN BAPAK SEKALIAN!
Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kanker Usus Besar merangkul Meyers dan menarik bahunya, mencoba menjauhkannya ke lantai ring. Kanker mulai menandukkan kepalanya kepada lawan dan tampaknya menerjang kearah ginjal. Ini jelas melanggar peraturan. Para penonton meneriakkan seruan tidak setuju. Meyers berjongkok dan melangkah mundur, menghindari pelukan maut itu untuk sementara, saat wasit menengahi dan menyatakan pelanggaran. Pendukung Meyers meledak-ledak saat menyaksikan upaya Kanker yang putus asa untuk mengalahkan lawannya. Teriakan mengejek dan mendesis menenggelamkan suara bel, menandakan berakhirnya satu ronde lagi dalam pertarungan yang brutal itu. Baik Kanker Usus Besar maupun Meyers perlahan-lahan mundur ke sudut masing-masing.
Kanker mencari air dan makanan, tetapi tampak tidak mampu bergerak dan terkungkung. Tim Kanker tidak terlihat di mana pun. Para pelatih dan petugas medis pun menghilang. Kanker terlihat kesal dan semangatnya tampak cukup terpengaruh.
Di sudut yang berlawanan, Meyers dibanjiri garam dan Folfox dosis tinggi melalui dadanya. Para perawat onkologi mengerumuninya saat dokter memeriksa tanda-tanda vital dan hasil tes darah terbaru. Meyers menatap ke seberang ring kepada lawannya, memukulkan sarung tangannya saat penonton bernyanyi riuh rendah, “Matilah Kanker, mati! Matilah Kanker, mati!”
Saat jam berdetik dan ronde berikutnya mennanti, apakah Kanker akan dapat menemukan kekuatannya untuk melangkah kembali ke dalam ring? Ataukah Meyers yang akan mampu terus bertahan? Siapa yang akan menang? Tidak ada yang tahu. Tetaplah nantikan, saat pertarungan seumur hidup ini mulai tersingkap.
~Ali Zidel Meyers
Sumber: buku Chicken Soup for the Soul – Mengatasi KANKER;190-193



Tidak ada komentar:

Posting Komentar