Untuk para readers,
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian yang sedang
menghadapi masalah apapun, dan semoga berhasil mengatasi semuanya hanya dalam
sekedip mata dengan mengembangkan sikap optimis.
PERTARUNGAN
IBU-IBU DAN
BAPAK-BAPAK YANG TERHORMAT! ANAK-ANAK YANG TERCINTA!
Selamat datang
di pertarungan seumur hidup. Hari ini, kami menyajikan juara kelas berat
veteran, Kanker Usus Besar, menghadapi lawan kelas ringan yang-baru-muncul,
seorang pesaing tangguh berkat kemampuannya sendiri, Ali Zidel Meyers.
Pertarungan
malam ini dihadirkan ke hadapan Anda oleh obat anti-mual Zofran dan zat
kemoterapi Oxaliplatin, Leucovorin, dan Fluorouracil.
DI SUDUT INI,
dengan bobot mengagumkan 3.200 kg dan masih terus bertambah: petinju rakssa
yang melumpuhkan otak, membekukan tenggorokan, dan tak ada tandingannya, Kanker
Usus Besar. K.U.B. memiliki rekor yang mematikan, setara dengan penyakit
seperti AIDS dan penyakit jantung sebagai salah satu musuh paling menakutkan di
planet ini. Pembunuh yang sangat dibenci dan menyerang diam-diam ini telah
mendapatkan reputasi yang menyeramkan di antara para petarung dari semua bentuk
dan ukuran di seluruh dunia.
Ini adalah
pertempuran kanker yang ke-575 juta kalinya.
DI SUDUT LAWAN,
dengan bobot mungil 55 kilogram, mari kita sambut penantang yang datang untuk
pertama kalinya, Ali Meyers, yang berusia 34 tahun, seorang wanita berambut
merah penuh semangat dari Columbus, Ohio, dan ibu dua anak kecil. Dia petarung
kelas ringan, tetapi memiliki pukulan kuat. Daya tahannya bagaikan seorang
pelari maraton, kelincahan dan kecerdikannya yang secepat kilat telah
mempersiapkan dirinya untuk pertarungan mahapenting ini.
Antisipasinya
tampak jelas, saat kedua petarung melangkah ke tengah ring, saling
mengintimidasi lawan dengan tatapan mematikan.
DAN BEL TELAH
DIBUNYIKAN!
Kanker
melontarkan serangkaian pukulan jab kecil ke arah perut, sementara Meyers bergerak
untuk menahannya. Keduanya menampilkan gerakan kaki yang lincah, menari-nari di
atas ring. Udara terasa berat, dan wajah Meyers menampilkan kekhawatiran saat
Kanker tampaknya bersiap-siap untuk meraih kemenangan K.O. dengan satu pukulan
telak.
K.U.B.
mendaratkan pukulan besar pertamanya! Pukulan itu pukulan dahsyat kearah perut Meyers.
Tampaknya Kanker telah menghilangkan sebagian usus besar Meyer di bagian atas
dekat hati sepanjang 33 cm! Wasit melangkah ke tengah untuk menarik mundur
Kanker saat tim pembersih ring menyapu genangan darah yang tergenang di atas
ring. Tim ahli bedah Meyers yang gagah berani menolongnya untuk bangkit dan
menjahit perutnya dengan cepat. Wasit memeriksa tim Meyers untuk melihat apakah
pertarungan dapat dilanjutkan. Meyers untuk sejenak merasa panik saat kenyataan
itu mulai meresap ke dalam pikirannya: dia mungkin akan meninggal lebih cepat
daripada yang direncanakannya; berbagai impian yang dahulu pernah
direncanakannya mungkin akan berantakan di depan matanya.
TETAPI, TUNGGU
DULU, IBU DAN BAPAK SEKALIAN!
Dia adalah
wanita tangguh! Meskipun keadaannya sudah parah, Meyers kembali bangkit berdiri
dan dengan beberapa tambal sulam yang kreatif di sekitar perut, dia mengambil
posisinya kembali dengan mata membara. Dia siap melanjutkan pertarungan.
Meyers
melemparkan pukulan ke celana Kanker, diikuti dengan tumbukan yang mengejutkan
ke tulang dadanya. Kanker menerjang ke depan. Meyers membungkuk rendah,
menghindari pukulan hook kiri, dan
saat menggeser kakinya,dia tampaknya mulai mengumpulkan kekuatannya kembali.
Untuk sejenak Kanker tampak kebingungan. Meyers menyeruduk bagai banteng. Dia
berusaha memenangi pertarungan ini!
ASTAGA! K.U.B.
menerima jab tajam di bawah wajahnya.
Meyers mengguncang Kanker dengan hantaman keras ke kepala. Meyers mulai
mendapatkan momentum. Pertarungan memanas. Tetapi, Kanker mampu pulih dari
pukulan Meyers dan tampaknya mulai mengendalikan diri. K.U.B. menantang Meyers
untuk memukulnya kembali! Para penonton melompat berdiri. Pertarungan berjalan
liar!
Meyers dan
Kanker terlibat dalam pertarungan dahsyat tanpa kenal lelah. Berapa lama lagi
hal ini bisa berlanjut? Para penonton bersorak-sorai dan menari-nari. Saat
ronde demi ronde berlalu, kedua petarung mulai menunjukkan tanda-tanda
kelelahan; pukulan mereka yang dahulu dihunjamkan dengan kuatnya kini semakin
lemah dari ronde ke ronde.
TAPI, TUNGGU
DULU, IBU DAN BAPAK SEKALIAN!
Hal ini belum
pernah terjadi sebelumnya. Kanker Usus Besar merangkul Meyers dan menarik
bahunya, mencoba menjauhkannya ke lantai ring. Kanker mulai menandukkan
kepalanya kepada lawan dan tampaknya menerjang kearah ginjal. Ini jelas
melanggar peraturan. Para penonton meneriakkan seruan tidak setuju. Meyers
berjongkok dan melangkah mundur, menghindari pelukan maut itu untuk sementara,
saat wasit menengahi dan menyatakan pelanggaran. Pendukung Meyers meledak-ledak
saat menyaksikan upaya Kanker yang putus asa untuk mengalahkan lawannya.
Teriakan mengejek dan mendesis menenggelamkan suara bel, menandakan berakhirnya
satu ronde lagi dalam pertarungan yang brutal itu. Baik Kanker Usus Besar
maupun Meyers perlahan-lahan mundur ke sudut masing-masing.
Kanker mencari
air dan makanan, tetapi tampak tidak mampu bergerak dan terkungkung. Tim Kanker
tidak terlihat di mana pun. Para pelatih dan petugas medis pun menghilang.
Kanker terlihat kesal dan semangatnya tampak cukup terpengaruh.
Di sudut yang
berlawanan, Meyers dibanjiri garam dan Folfox dosis tinggi melalui dadanya.
Para perawat onkologi mengerumuninya saat dokter memeriksa tanda-tanda vital
dan hasil tes darah terbaru. Meyers menatap ke seberang ring kepada lawannya,
memukulkan sarung tangannya saat penonton bernyanyi riuh rendah, “Matilah
Kanker, mati! Matilah Kanker, mati!”
Saat jam
berdetik dan ronde berikutnya mennanti, apakah Kanker akan dapat menemukan
kekuatannya untuk melangkah kembali ke dalam ring? Ataukah Meyers yang akan
mampu terus bertahan? Siapa yang akan menang? Tidak ada yang tahu. Tetaplah
nantikan, saat pertarungan seumur hidup ini mulai tersingkap.
~Ali Zidel Meyers
Sumber: buku Chicken Soup for the
Soul – Mengatasi KANKER;190-193